Jumat, 20 November 2015

MAKALAH MANAJEMEN PERBANKAN KELOMPOK 3



MAKALAH
ANALISA KINERJA PERBANKAN
Diajukan untuk Memenuhi Tugas Manajemen Perbankan












DISUSUN OLEH KELOMPOK 3
1.INDRA PURNAMA
2.RENI PRIHATINI
3.






PROGRAM STUDI MANAJEMEN SEMESTER 5
 STIE DR. KHEZ MUTTAQIEN   
Jl. KK. Singawinata No. 83 Purwakarta
2015



KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat-Nya kami dapat  menyelesaikan tugas kelompok mata kuliah MANAJEMEN PERBANKAN  yang berjudul “ ANALISA KINERJA PERBANKAN“ .
Dalam penyelesaian makalah ini penulis banyak mendapatkan bantuan dan bimbingan dari beberapa pihak, untuk itu melalui kata pengantar ini penulis mengharapkan kritik dan saran demi kesempurnaan makalah ini. Dan tidak pula penulis mengucapkan terima kasih kepada Dosen mata kuliah MANAJEMEN PERBANKAN.
            Sebagai bantuan dan dorongan serta bimbingan yang telah diberikan kepada penulis dapat diterima dan menjadi amal sholeh dan diterima Allah sebagai sebuah kebaikan. Semoga makalah ini bermanfaat khususnya bagi penulis dan semua pembaca pada umumnya .


PurwakartaNovember 2015
                                                                                                                       
                                                                                                           
`                                                                                                           PENYUSUN










DAFTAR ISI
Halaman Judul                                                                                                            1
Kata Pengantar                                                                                                           2
Daftar Isi                                                                                                                     3
A. Latar Belakang                                                                                                      4  
 B. Tujuan Penulisan                                                                                                   5
C. Manfaat Penulisan                                                                                                  5
BAB II : RUMUSAN MASALAH                                                                           6
A. Rumusan masalah                                                                                                  6
B. Pembahasan                                                                                                        6-10
BAB III : KINERJA SEBUAH BANK                                                                    11
A. Kinerja BANK MANDIRI                                                                                           11-16
B. Kesimpulan atas kinerja BANK MADIRI                                                                        16
BAB IV : PENUTUP
A.KESIMPULAN
B.SARAN
C.DAFTAR PUSTAKA











BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kinerja bank merupakan hal yang penting karena merupakan cerminan dari kemampuan bank dalam mengelola aspek permodalan dan aset nya dalam mendapatkan laba, serta implikasi dari fungsi bank sebagai intermediary dimana likuiditas bank diukur berdasarkan kredit yang disalurkan kepada masyarakat dibanding dana yang diberikan oleh pihak ketiga.
Fenomena yang terjadi adalah dimana keadaan perekonomian Indonesia di sektor perbankan mengalami keadaan yang pasang surut. Ketidakstabilan disebabkan karena adanya ancaman globalisasi dan pasar bebas di kancah ekonomi internasional. Terutama setelah krisis 2008 dan terkuaknya kasus bank century membuat kondisi ekonomi perbankan sedikit goyang dan kepercayaan masyarakat terhadap kinerja bank sedikit menurun. Keadaan ini semakin diperparah dengan naik turunnya cadangan devisa yang dimiliki Negara.
BI memaksa melakukan evaluasi terhadap kinerja bank agar dapat mengembalikan kepercayaan masyarakat dan kembali meningkatkan gairah di sektor perbankan. Usaha yang dilakukan BI tidak sia-sia karena bank mengalami peningkatan kinerja yang cukup baik pada periode 2009. Berdasarkan pantauan BI pada tahun 2009, Capital adequacy ratio yang dimiliki bank-bank yang ada saat ini berada diatas batas minimum CAR sebesar 8%, namun jumlah Bank yang ada saat ini mengalami penurunan.
Jumlah bank umum sampai saat ini mencapai 121 buah. Jumlah tersebut turun dari 124 bank pada tahun 2008, 106 diantaranya bahkan memiliki CAR > 12% per Oktober 2009. Dari jumlah bank tersebut masih terdapat 11 bank yang masih memiliki modal inti di bawah Rp 100 miliar ( sumber : www.vibizdaily.com ).








B. Tujuan penulisan
Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini, diantaranya:
1. untuk mengetahui pengertian kinerja BANK
2. untuk mengetahui rasio rasio dalam menentukan kinerja sebuah BANK
3. memberikan contoh singkat kinerja sebuah BANK

C. Manfaat penulisan
Adapun manfaat dari penyusunan makalah ini, diantaranya:
1. Agar mahasiswa memahami apa itu kinerrja perbankan .
2. Untuk melengkapi tugas Manajemen Perbankan
3. Sebagai bahan pengembangan ilmu.
















BAB II
RUMUSAN MASALAH

A.Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian diatas , Rumusan masalah yang diangkat adalah :
1.  jelaskan apa itu kinerja perbankan !
2.  jelaskan apa itu rasio likuiditas , rentabilitas, dan solvabilitas !
3. jelaskan dan sebutkan macam-macam rasio yang ada dalam analisa rasio likuiditas, rentabilitas , dan solvabilitas !
4. berikan contoh kinerja sebuah bank !

B. Pembahasan
Kinerja merupakan gambaran prestasi yang dicapai perusahaan dalam kegiatan operasionalnya baik menyangkut aspek keuangan, aspek pemasaran, aspek penghimpunan dana dan penyaluran dana, aspek teknologi, maupun aspek sumber daya manusianya (Jumingan,2006:239).  Karena kinerja mencerminkan kemampuan perusahaan dalam mengelola dan mengalokasikan sumber dayanya maka kinerja menjadi hal penting yang harus dicapai setiap perusahaan.
Perbankan adalah lembaga keungan yang berperan sangat vital dalam aktivitas perdagangan internasional serta pembangunan nasional.  Pada dunia ekonomi modern saat ini, masyarakat sangat bank minded. Ini dapat dilihat dari makin maraknya minat masyarakat untuk menyimpan, berbisnis, bahkan sampai berinvestasi melalui perbankan. Hal ini menyebabkan semakin maraknya dunia perbankan yang dapat dilihat dari tumbuhnya bank-bank swasta baru walaupun pemerintah semakin memperketat regulasi pada dunia perbankan.
Menurut : MANGASA AGUSTINUS SIPAHUTAR
Perbankan merupakan institusi intermediasi yang berperan sebagai perantara aktivitas finansial.
Jadi , kinerja perbankan adalah  gambaran prestasi yang dicapai oleh lembaga keuangan dalam kegiatan operasionalnya baik yang menyangkut aspek keuangan, aspek pemasaran, aspek penghimpunan dana dan penyaluran dana, teknologi maupun sumber daya manusianya .



Analisa Rasio Perbankan adalah sbb :
I.Rasio Likuiditas Bank ( Liquidity Ratio ):
1.Pengertian Likuiditas
Secara umum, pengertian likuditas adalah kemampuan untuk memenuhi kebutuhan dana (cash flow) dengan segera dan dengan biaya yang sesuai, dimana fungsi dari likuditas secara umum adalah untuk :
a. menjalankan transaksi bisnisnya sehari-hari;
b.mengatasi kebutuhan dana yang mendesak;
c. memuaskan permintaan nasabah akan pinjaman dan memberikan fleksibiltas dalam
meraih kesempatan investasi menarik yang menguntungkan.
Pengertian likuiditas bank adalah kemampuan bank untuk memenuhi kewajibannya, terutama kewajiban dana jangka pendek. Dari sudut aktiva, likuiditas adalah kemampuan untuk mengubah seluruh aset menjadi bentuk tunai (cash), sedangkan dari sudut pasiva, likuiditas adalah kemampuan bank memenuhi kebutuhan dana melalui peningkatan portofolio liabilitas.
2.Pengelolaan Likuiditas
Pengelolaan likuiditas bank juga merupakan bagian dari pengelolaan leabilitas (liability management). Melalui pengelolaan likuiditas yang baik, bank dapat memberikan keyakinan pada para penyimpan dana bahwa mereka dapat mengambil dananya sewaktu-waktu atau pada saat jatuh tempo. Oleh karena itu bank harus mempertahankan sejumlah alat likuid guna memastikan bahwa bank sewaktu-waktu dapat memenuhi kewajiban jangka pendeknya.
Dalam likuiditas terdapat dua resiko yaitu :
a. Resiko ketika kelebihan dana dimana dana yang ada dalam bank banyak yang idle, hal ini akan menimbulkan  pengorbanan tingkat bunga yang tinggi.
b. Kedua resiko ketika kekurangan dana, akibatnya dana yang tersedia untuk mencukupi kebutuhan kewajiban jangka pendek tidak ada. Dan juga akan mendapat pinalti dari bank sentral.
Kedua keadaan ini tidak diharapkan oleh bank karena akan mengganggu kinerja keuangan dan kepercayaan masyarkat terhadap bank tersebut. Jadi dapat disimpulkan bahwa ketika bank mengharapkan keuntungan yang maksimal akan beresikopada tingkat likuiditas yang rendah atau ketika likuiditas tinggi berarti tingkat keuntungan tidak maksimal.disini tearjadi konflik kepentingan antara mempertahankan likuiditas yang tinggi dan mencari keuntunganyangtinggi.
            Pengeleloan likuiditas sangat penting bagi bank terutama untuk mengatasi resiko likuiditas yang disebabkan oleh dua hal diatas. Untuk menjaga agar resiko likuiditas ini tidak terjadi kebijakan manajemen likuiditas yang dapat dilakukan antara lain dengan menjaga asset jangka pendek, seperti kas
.

Pada umumnya likuiditas bank ditentukan oleh adanya beberapa faktor:
1.Kewajiban reserve yang ditetapkan otoritas moneter atau bank sentral.
2.Tipe-tipe dana yang ditarik oleh bank.
3.Komitmen nasabah atau pihak lain untuk memberikan fasilitas pembiayaan atau melakukan investasi.
Oleh karena itu Ratio Likuiditas merupakan rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek.

Beberapa Rasio Likuiditas dalam menilai kinerja Bank antara lain :
1.Cash Ratio merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan bank dalam melunasi kewajiban yang harus segera dibayar dengan harta likuid yang dimiliki bank tersebut.
Standar Bank Indonesia untuk rasio ini berdasarkan Peraturan BI No: 6/10/PBI/2004 adalah 3%.
Rumus Cash Ratio = liquid Assets       x 100%
                              short term borrowing
2.Loan to Deposit Ratio (LDR)
Merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur komposisi jumlah kredit yang diberikan dibandingkan dng jumlah dana masyarakat  dan modal sendiri yang digunakan.
LDR menyatakan seberapa jauh kemampuan bank dalam membayar kembali penarikan  dana yang dilakukan deposan dng mengandalkan kredit yg diberikan sbg sumber likuiditasnya.
Rumus LDR
Loan to Deposit Ratio = Total Loan         x 100%
                                       Total Deposit + Equity



3.Loan to Asset Ratio
Merupakan rasio yg digunakan untuk mengukur jumlah kredit yg disalurkan dng jumlah harta yg dimiliki bank. Semakin tinggi rasio ini, menunjukkan makin rendahnya tingkat likuiditas bank.
Rumus Loan to Asset Ratio =Total Loans   x 100 %
                                                  Total Assets
4. Investing Policy Ratio
Merupakan rasio yg digunakan untuk mengukur kemampuan bank dalam melunasi kewajibannya kpd para deposannya dng cara melikuidasi surat-surat berharga yg dimilikinya Semakin tinggi rasio ini, semakin tinggi pula tingkat likuiditas bank tsb.
Rumus Investing Policy Ratio = Securities  x100%
                                                   Total Deposit
5.Banking Ratio
Merupakan rasio yg digunakan untuk mengukur tingkat likuiditas bank dng membandingkan jumlah kredit yg disalurkan dng jumlah deposit yg dimiliki.
Rumus Banking Ratio = Total Loans     x 100%
                                       Total Deposit
II.Rasio Solvabilitas Bank
 Pengertian Solvabilitas
Solvabilitas adalah capital adequacy yaitu solvency yaitu umum: kemampuan membayar semua utang kepada pihak ketiga, pada saat tanggal jatuh tempo, dengan perhitungan bahwa nilai harta perusahaan lebih tinggi daripada nilai semua kewajiban; juga dikenal sebagai kekayaan bersih; perbankan: kemampuan bank untuk membayar kewajibannya sesuai dengan jadwal yang ditetapkan; hal itu berarti bahwa jumlah aset lebih besar daripada kewajibannya.
Solvabilitas Merupakan ukuran kemampuan bank dalam mencari sumber dana untuk membiayai kegiatannya. Analisis solvabilitas merupakan analisis yg digunakan untuk mengukur kemampuan bank dlm memenuhi kewajiban jangka panjangnya atau kemampuan bank untuk memenuhi kewajiban2 jika terjadi likuidasi bank.

Beberapa Rasio Solvabilitas dalam menilai kinerja Bank antara lain :
1.Capital Adequacy Ratio (CAR)
Merupakan rasio kinerja bank untuk mengukur kecukupan modal yg dimiliki bank untuk menunjang aktiva yg mengandung atau menghasilkan resiko, misal kredit yg diberikan.
Standar BI untuk rasio ini berdasarkan Peraturan BI No:6/10/PBI/2004 adalah 8 %.
Rumus CAR = Equity Capital          x 100%
                        Total Loans + Securities


2.Risk Assets Ratio
Merupakan rasio yg digunakan untuk mengukur kemungkinan penurunan risk assets Rumus Risk Assets Ratio =
                                                      Equity Capitalx100%
                                       Total Assets – Cash Assets- Securities
3.Primary Ratio
Merupakan rasio yg digunakan untuk mengetahui apakah permodalan yg dimiliki sudah memadai atau sejauh mana penurunan yg terjadi dlm total aset dpt ditutupi oleh modal sendiri.
Rumus Primary Ratio = Equity Capital  x 100%
                                        Total Assets







III.Rasio Profitabilitas Bank
Pengertian Profitabilitas :
Menurut Malayu S.P.Hasibuan, Manajemen Perkreditan (1996:109), Profitabilitas Perbankan adalah suatu kesanggupan atau kemampuan bank dalam memperoleh laba. Masalah profitabilitas atau pendapatan bagi bank merupakan masalah penting karena pendapatan bank ini menjadi sasaran utama yang harus dicapai sebab bank didirikan untuk mendapatkan profit/laba. Laba ini menjadi kunci utama pendukung kontinuitas dan perkembangan bank bersangkutan. Laba yang diperoleh dari kegiatan perkreditan itu berupa selisih antara biaya dana dengan pendapatan bunga yang diterima dari para debitur. Laba merupakan tujuan utama dari suatu bank sehingga harus benar-benar diperhatikan secara serius.
Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam hubungannya dengan penjualan,total aktiva dan modal sendiri.
Analisis rasio profitabilitas bank adalah alat untuk menganalisis atau mengukur tingkat efisiensi usaha dan profitabilitas yang dicapai oleh bank .

Beberapa Rasio Profitabilitas dalam menilai kinerja Bank antara lain :
1.Net Profit Margin Ratio ( NPM )
Merupakan rasio yg menggambarkan tingkat keuntungan yg diperoleh bank  dibandingkan dng pendapatan yg diterima dari kegiatan operasionalnya.
Semakin tinggi rasio ini semakin baik, karena semakin tinggi laba dari bank tsb.
Net Profit Margin Ratio = Net Income   x 100%
                                         Operating Income
2.Return on Equity (ROE)
Rasio yg digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank dlm mengelola capital yg ada untuk mendapatkan net income.(Kasmir 2008)
Standar BI berdasarkan Peraturan BI No: 6/10/PBI/2004 adalah 5 – 12,5 %
ROE = Net Income   x 100%
           Equity Capital
3.Return On Asset ( ROA )
Rasio yg digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen dlm memperoleh profitabilitas dan manajerial efisiensi secara ovelall ( Kasmir 2008). Standar BI untuk rasio ini berdasarkan Peraturan Bank Indonesia No: 6/10/PBI/ 2004 adalah 0,5%- 1,25% ( diambil dari beberapa sumber )





BAB III
KINERJA SEBUAH BANK


A.KINERJA BANK MANDIRI
ANALISA KINERJA KEUANGAN BANK MANDIRI
PER 31 DESEMBER 2014
Analisa keuangan Bank mandiri dilakukan berdasarkan data bank (bank only) dari laporan keuangan triwulanan per 31 des 2014 yang telah diaudit oleh kantor akuntan public tanuredja dan rekan – a member of Pwc Global Network dengan partner penanggung jawab Drs. Haryanto sahari, yang menyatakan pendapat wajar tanpa pengecualian. Adapun kinerja keuangan berdasarkan laporan keuangan triwulanan tersebut menunjukkan kondisi sebagai berikut:
CAPITAL :
Ratio
31 des 2014
31 des 2013
Growth
Peer group      *)2014
Capital (Rp juta)
85.479.697
73.345.421
14.20%
15.94%
ATMR risiko kredit operasional dan pasar (Rp juta)
514.904.536
491.276.170
4.59%
8.78%
CAR
16.60%
14.93%
10.06%
16.92%
Tier 1 capital to total capital
92.48%
89.79%
2.91%
94.43%
Capital to total Assets
11.29%
11.31%
-0.20%
19.91%
*)peer group terdiri dari yaitu Bank BRI, BCA dan BNI

Pada tahun 2014 capital BANK MANDIRI  mencapai Rp. 85.479 miliar meningkat sebesar 14.20% dari tahun sebelumnya. Pertumbuhan modal tersebut lebih rendah dari peer goup tahun 2014 sebesar 15.94%. peningkatan modal tahun 2014 antara lain dikarenakan adanya tahun berjalan sebesar Rp. 19.492 miliar.
Pada tahun 2014 ATMR yang mempunyai resiko kredit , resiko operasional , dan resiko pasar meningkat 4.59% dan berada dibawah pertumbuhan peer group tahun 2014 yaitu 8.78%. CAR naik 10.06% menjadi 16.60% disbanding tahun 2013, berada dibawah rata rata CAR peer group  tahun 2014 sebesar 16.92%. namun tetap diatas ketentuan CAR minimum Bank Indonesia yang saat ini sebesar 8% sampai dengan 14% sesuai dengan tingkat kesehatan dan profil resiko Bank .
Rasio capital to total assets tahun 2013-2014 turun minus 0.20% menjadi 11.74%. hal ini diakarenakan peningkatan modal lebih kecil (14.20%) dari pada peningkatan total assets (14.37%) rasio ini menunjukkan coverage equity dalam menyerap kerugian terhadap total asset menurun tipis dari tahun 2013 sebesar 11.31% dan tahun 2014 sebesar 11.29%.
Rasio modal inti / tier 1 capital terahadap total capital tahun 2014 tergolong baik dengan trend meningkat , karena berada diatas level normal 80%.
Secar umum kondisi permodalan Bank mandiri tergolong kuat dengan level quality CAR berada diatas ketentuan minimum Bank Indonesia, dengan didukung oleh porsi tier 1 capital yang berada diatas 80%.

ASSET QUALITY
Ratio
31 DES 2014
31 DES 2013
Growth
Peer group 2104
Total asset (Rp juta)
757.039.212
648.250.177
14.37%
13.02%
Gross loans (Rp juta)
475.266.826
416.978.030
12.26%
10.82%
NPL to gross laon
1.66%
1.60%
3.61%
1.48%
NPL net
0.44%
0.37%
15.91%
0.35%
CKPN to asset produktif
2.61%
2.86%
-9.58%
2.10%
Loan loss provisions
0.90%
0.91%
-1.05%
1.19%
Pemenuhan PPA
129.69%
132.98%
-2.53%
127.91%

Total asset BANK MANDIRI tahun 2014 naik sebesar 14.37% menjadi Rp737.039 miliar diabanding tahun 2013, seiring dengan pertumbuhan kredit yang mencapai 12.26%.
Sejak tahun 2013-2103 loans BANK MANDIRI terus tumbuh sebesar 12.26% diatas rata rata pertumbuhan peer group 10.82%. bila dilihat dari rasio NPL gross tahun 2014 , kualitas asset dinilai masih sangat baik walaupun dengan trend NPL menaik tipis dar 1.60% pada tahun 2013 menjadi 1.66% Pada tahun 2014. Rasio CKPN terhadap asset produktif menunjukan bahwa asset produktif bermasalah tahun 2014 relatif lebih kecil yaitu 2.61%. dan rasio NPL net tahun 2014 sebsar 0.44% masih jauh dibawah ketentuan Bank Indonesia yaitu      maksimal 5%.
Rasio loan loss  provisions to gross loan yang tahun 2014 sebesar 0,90% dan tahun 2013 0.91% menunjukan bahwa biaya kerugian penurunan nilai dan hapus buku kredit dibandingkan dengan total kredit relative kecil.
Rasio pemenuhan PPA (penyisihan pengjhapusan asset ) tahun 2013-2014 berada diatas 100% . yang berarti penyediaan pencadangan kuat dan mencerminkan kebijakan pencadangan BANK MANDIRI yang prudent. Dengan rasio tersebut menunjukan bahwa potensi kerugian karena nonperforming asset sepenuhnya tercover dari penyisihan penghapusan asset yang dibentuk .
Secara umum , kualitas asset BANK MANDIRI tergolong sangat baik karena rasio NPL dibawah ketentuan Bnak Indonesia dan coverage ratio atas asset bermasalah diatas 100%.

EARNING & EFFICIENCY
Ratio
31 DES 2014
31 DES 2013
Growth
Peer group 2014
Total profit
19.428.328
17.212.968
12.87%
14.18%
ROE
25.81%
27.31%
-5.49%
26.54%
ROA
3.57%
3.66%
-2.46%
3.92%
BOPO
64.98%
62.41%
4.12%
65.64%
Biaya operasional non bunga to total asset
3.23%
3.33%
-3.01%
4.01%
Biaya opersaional non bunga to pendapatan bunga
44.33%
49.75%
-10.90%
50.34%
NIM
5.94%
5.68%
4.58%
6.80%
Funding cost
3.54%
2.76%
28.20%
3.30%
Fee based income
11.54%
12.56%
-8.13%
10.89%

Total profit Atau laba tahun 2014 naik sebesar 12.87% disbanding tahun 2013 , yang menunjukkan trend stability dalam mengerate income,walaupun berada dibawah peer group 14.18%. ROE Bank mandiri tahun 2013-2014 turun dari 27.31% menjadi 25.81%. ROE tahun 2013 berada jauh diatas quality level 8%(rata rata suku bunga deposito ) . ini mencwerminkan efektifitas permodalan Bank mandiri dalam menciptakan laba sangat optimal.
Rasio ROA Bank mandiri selama tahun 2013-2014 stabil dikisaran 3% dan berada dikisaran angka yang dinilai sangat baik karena melampaui quality level 1%. Namun bila dibandingkan rasio secara industry, ROA Bank mandiri tahun 2013-2014 berada sedikit dibawah rata rata ROA peer group yag sebesar 3.29%.
Rasio BOPO tahun 2014 sebesar 64.92% dinilai bagus karena dibawah batas normal 70%, dan masih dibawah peer group 65.64%, rasio ini mencerminkan komitmen manajemen bank mandiri untuk tetap mempertahankan efisiensi disaat meningkatnya biaya operasional karena naiknya suku bunga dana pihak ketiga (DPK).
Rasio biaya operasional non bunga dibandingkan total asset tahun 2013 sebesar 3.33% dan 2014 sebesar 3.23% (berada dibawah angka normal 3.50%) mencerminkan bank sangat efisien dalam mengelola biaya operasionalnya. Demikian juga berdasarkan perhitungan rasio biaya operasional disbanding pendapatan bunga dengan ternd menurun tahun 2013 sebesar 49.75% dan tahun 2014 sebesar 44.33%(berada dibawah batas normal 50%). Bank mandiri dinilai sangat efisien dalam mengelola biaya operasionalnya.
NIM Bank mandiri selama 2 tahun terahir relative stabil diatas 5% dengan kecenderungan meningkat . walaupun beada daibawah rata rata peer group tahun 2014 yang sebesar 6.80%, hal ini dinilai masih baik karena berada diatas quality level yaitu 3%.
Rasio funding cost 2014 masih sangat bagus walupun dengan trend meningkat cukup signifikan (28.20%). Yaitu menjadi sebesar 3.54% dari sebelumnya tahun 2013 sebesar 2.76% seiring dengan kenaikan BI rate menjadi 7.75% pada November 2014 dan diikuti dengan ketatnya kualitas perbankan. Kenaikan ini terlihat dari peningkatan funding cost atau beban bunga (28.20%) yang lebih besara dari pada peningkatan customer deposit atau DPK (13.29%). Besarnya rasio beban bunga ini mencerminkan bahwa struktur dana Bank mandiri didominasi pada dana murah (low cost deposit) girpo dan tabungan dibandingkan total dana pihak ketiga yang tahun 2014 mencapai 61.16%.
Pendapatan fee based income dari provisi komisi menurun tipis dari tahun 2013-2014 yaitu dari 12.56% menjadi 11.54% yang berarti cukup berkontribusi dalam laba perseroan .
Secara umum kondisi profitabilitas dan efisinsi Bank mandiri tergolong sangat baik dengan didukung efisiensi operasional serta struktur dana murah .


LIQUIDITY
Ratio
31 DES 2014
31 DES 2013
Growth
Peer group 2014
Customer deposit (Rp juta)
576.325.801
499.718.040
13.29%
11.76%
Low cost deposit
61.16%
66.11%
-8.09%
63.87%
Loans deposit ratio
82.02%
82.97%
-1.16%
82.07%
Liquid asset to total asset *)
25.80%
26.78%
-3.80%
24.05%
Liquid asset to customer deposit*)
33.89%
34.74%
-2.51%
30.86%
Interbank ratio
136.95%
187.31%
-36.77%
264.68%
 *) liquid asset terdiri dari kas , giro pada BI dan bank lain surat berharga untuk diperdagangkan dan tersedia untuk dijual (tidak termasuk held to maturity dan receivables).

Customer deposit tahun 2014 meningkat sebesar 13.29% menjadi Rp. 576.325 miliar . hal ini menunjukkan kepercayaan masyarakat terhadap bank mandiri meningkat dan berada diatas peer group yang 11.76%. dan low cos deposit masih mendominasi dana pihak ketiga tahun 2014 yang mencapai 61.16%. dengan trend menurun dan berada diabawah peer group yang 63.87% .
Rasio LDR dari tahun2014 turun menipis disbanding tahun 2013 menjadi sebesar 82.02%. penurunan ini diantara lain dikarenakan peningkatan loan tahun 2014 tumbuh lebih kecil (12.26%) dari pad peningkatan DPK (13.29%). LDR Bank mandiri Tahun 2014 berada sedikit dibawah peer group yang sebesar 82.07%. angka LDR ini masih cukup untuk ekspansi kredit namun tetap perlu diikuti peningkatan dana pihakketigsa agar tidak melampaui ambang batas maksimal 92%.
Rasio liquid asset terhadap total asset selama periode 2013-2014 mencapai sebesar 26.78% dan 25.80%. angka rasio ini mencerminkan ketersedian liquid asset yang cukup memadai karena berada dioatas 20% sebagai reserve untuk mendukung liquiditas . demikian juga rasio liquid asset terhadap dana pihak ketiga tahun 2013-2014 yang sebesar 34.74% dan 33.89% sangat memadai untuk ketersediaan liquiditas.
Bila dilihat dari interbank ratio yang walaupun trend nya menurun tetap berada jauh diatas 100% sejak 2013-2014, Bank mandiri memiliki peran sebagai net lender di interbank money market atau pinjaman antar bank , yang berarti bank mandiri mempunyai liquiditas yang berlebih dan menempatkan excess fundnya di interbank .Secara umum liquiditas Bank mandiri tergolong sangat memadai dilihat dari LDR yang berada dibawah 92% dan didukung oleh level of liquid asset yang cukup serta peranan Bank mandiri sebagai net lender di interbank.
B. Kesimpulan atas kinerja BANK MANDIRI  
Kondisi keuangan BANK MANDIRI tahun 2013-2014 dinilai snagt sehat tercermin dari kondisi permodalan dengan CAR yang berada diatas ketentuan minimum BANK INDONESIA . kualitas asset yang sangat baik dengan NPL yang masih berada dibawah standar bank indonesia dan level of liquidity yang cukup , dari aspek profitabilitas, efisiensi operasi dan ROA, serta BOPO yang sangat memadai dan berada diatas quality level. BANK MANDIRI dinilai mampu mengatasi kesulitan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya karena pencadangan asset diatasn 100%. Demikian juga dari aspek liquiditas , rasio liquid asset terhadap total asset sangat memadai denagn rasio daiats batas minimal 20% dan dominan sebagai net lender di interbank.




































BAB IV
PENUTUP


A.KESIMPULAN
Kinerja bank merupakan hal yang penting karena merupakan cerminan dari kemampuan bank dalam mengelola aspek permodalan dan aset nya dalam mendapatkan laba, serta implikasi dari fungsi bank sebagai intermediary dimana likuiditas bank diukur berdasarkan kredit yang disalurkan kepada masyarakat dibanding dana yang diberikan oleh pihak ketiga.
Kinerja merupakan gambaran prestasi yang dicapai perusahaan dalam kegiatan operasionalnya baik menyangkut aspek keuangan, aspek pemasaran, aspek penghimpunan dana dan penyaluran dana, aspek teknologi, maupun aspek sumber daya manusianya (Jumingan,2006:239).  Karena kinerja mencerminkan kemampuan perusahaan dalam mengelola dan mengalokasikan sumber dayanya maka kinerja menjadi hal penting yang harus dicapai setiap perusahaan
Secara umum, pengertian likuditas adalah kemampuan untuk memenuhi kebutuhan dana (cash flow) dengan segera dan dengan biaya yang sesuai. Oleh karena itu Ratio Likuiditas merupakan rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek.

Solvabilitas adalah capital adequacy yaitu solvency yaitu umum: kemampuan membayar semua utang kepada pihak ketiga, pada saat tanggal jatuh tempo, dengan perhitungan bahwa nilai harta perusahaan lebih tinggi daripada nilai semua kewajiban; juga dikenal sebagai kekayaan bersih; perbankan. Solvabilitas Merupakan ukuran kemampuan bank dalam mencari sumber dana untuk membiayai kegiatannya.
Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam hubungannya dengan penjualan,total aktiva dan modal sendiri.







B. SARAN
 Setiap individu Yang ingin menabung atau mendeposito kan uang nya di perbankan harus memperhatikan kinerja dari sebuah bank tersebut .
C. DAFTAR PUSTAKA



Tidak ada komentar:

Posting Komentar